Friday 28 August 2015

Hormon - hormon Terkait dengan Kebutuhan Nutrisi



BAB I
PENDAHULUAN

1.1          LATAR BELAKANG
Dalam mencerna makanan terdapat bantuan dari enzim, dimana enzim- enzim tersebut di koordinasikan oleh hormon – hormon yang di produksi oleh organ – organ pencernaan. Manusia hidup, membutuhkan nutrisi makro dan mikro. Dimana nutrisi makro dan mikro ini terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Dalam  masalah kebutuhan tubuh akan nutrisi makro dan mikro ini, maka ada beberapa hormon yang bertanggungjawab di dalamnya. 
Untuk mengetahui dan mempelajari tentang hormon – hormon pencernaan dan hormon - hormon yang terkait dengan nutrisi makro dan mikro ini. Maka dari itu, penulis akan mencoba untuk membahasnya dalam makalah ini dengan judul “hormon – hormon yang terkait dengan nutrisi makro dan mikro”.         

1.2        RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah pengertian dari hormon?
2.      Hormon-hormon apa saja yang terkait dengan pencernaan?
3.      Apa saja nutrisi makro dan mikro itu?
4.      Hormon – hormon apa saja yang terkait dengan nutrisi makro dan mikro?
5.      Bagaimanakah cara kerja hormon – hormon tersebut?

1.3     TUJUAN
1.      Mengetahui pengertian dari hormon.
2.      Mengetahui tentang hormon – hormon pencernaan.
3.      Mengetahui  bagian – bagian nutrisi makro dan mikro.
4.      Mengetahui hormon – hormon yang terkait dengan kebutuhan nutrisi makro dan mikro.
5.      Mengetahui cara kerja hormon – hormon yang terkait dengan nutrisi makro dan mikro.


BAB II
PEMBAHASAN
Hormon - hormon Terkait dengan Kebutuhan Nutrisi

A. Pengertian Hormon
Hormon merupakan substansi kimia yang sangat aktif, yang tersusun atas senyawa protein.

B. HORMON – HORMON YANG TERKAIT DENGAN PENCERNAAN
1. Gastrin
Gastirn diproduksi di dinding lambung. Distimulus untuk produksi makanan dalam lambung. Pengaruh hormon ini dalam mengatur pencernaan sebagai perangsang sekresi terus-menerus getah lambung.
Description: D:\tugas mkalah buk elmi\lambung.jpg
Peregangan serta adanya jenis makanan tertentu dalam lambung menimbulkan dikeluarkannya hormon gastrin dari bagian mukosa antrum. Hormon ini mempunyai efek yang kuat menyebabkan sekresi getah lambung yang sangat asam oleh bagian fundus lambung. Akan tetapi, gastrin juga mempunyai efek perangsangan yang kuat pada fungsi motorik lambung. Yang paling penting, gastrin meningkatkan aktivitas pompa pilorus sedangkan pada saat yang sama melepaskan pilorus itu sendiri. Jadi, gastrin kuat pengaruhnya dalam mempermudah pengosongan lambung. Gastrin mempunyai efek konstriktor pada ujung bawah esofagus untuk mencegah refluks isi lambung ke dalam esofagus selama peningkatan aktivitas lambung

2.Enterogastron (sekretin)
Sekretin distimulus untuk produksi bubur makanan (chime) asam dalam duodenum. Pengaruh hormon ini dalam proses pencernaan yaitu merangsang pankreas untuk mengeluarkan bikarbonat, yang menetralkan bubur makanan (chime) asam dalam duodenum.
Description: D:\tugas mkalah buk elmi\duodenum 1.jpg
Sekretin merangsang sekresi usus serta pengeluaran bikarbonat oleh pankreas, untuk menetralkan asam. Hal ini penting karena enzim-enzim yang diperlukan untuk pencernaan di usus halus tidak dapat bekerja dalam lingkungan asam.

3. Cholecystokinin (CCK)
Cholecystokinin (CCK) diproduksi di dinding duodenum. Distimulus untuk produksi asam amino atau asam lemak dalam chime. Pengaruhnya untuk merangsang pancreas mengeluarkan enzim pancreas ke dalam usus halus, merangsang kantung empedu untuk berkontraksi, yang mengeluarkan empedu ke dalam usus halus.
Description: D:\tugas mkalah buk elmi\duodenum 2.jpg
Cholecystokinin (CCK) dilepaskan dari usus halus terutama sebagai respons terhadap lemak. CCK menyebabkan sekresi usus, kontraksi kandung empedu, dan pengeluaran empedu. Empedu penting untuk pencernaan lemak.
Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu dari hati. Cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebut sfingter Oddi) merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan penyerapan.

4. Enterogastron lain
Tempat produksi dinding duodenum. Distimulus untuk produksi chime dalam duodenum. Pengaruhnya menghambat peristalsis (memperlambat masuknya makanan dalam usus halus).
Description: D:\tugas mkalah buk elmi\duidenum 3.jpg

C. Makronutrien dan Mikronutrien
1. Makronutrien
1.1.Karbohidrat
Karbohidrat adalah kelompok nutrien yang penting dalam susunan makanan dan Merupakan zat utama penunjang tubuh dlm penyediaan energi yg berbentuk glukosa.
      Dalam sel glukosa di rubah menjadi energi dengan proses oksidasi yg menghaslkan ATP, kalori & zat buangan (air & CO2).
      Penyimpanan glukosa dlm bentuk glikogen --- di hati dan otot
      Glikogen sewaktu2 di rubah menjadi glukosa kembali bila tubuh memerlukan.
      Glikogen akan mensuplai keb.energi bila glukosasdh tidak memungkinkan lagi & dapat berjalan selama 12 jam.
      Bila glikogen & glukosa habis --- tubuh akan memecah protein & lemak sebagai bahan energi
      Jumlah karbohidrat yang dibutuhkan tbh : 60% energ keseluruhan.
      Keb karbohidrat u/ org dws dgn aktivits sedang 5,5 gr/KgBB/hari.(1 gr karb.membrkn energi 4 kalori)
      Proses masuknya glukosa ke intra sel sangat dibantu dgn prn insulin
      Makanan yang mengandung tinggi karbohidrat : padi,roti,susu,buah,sayur, umbi-umbian.

1.1.1. Fungsi Karbohidrat
1.      Sumber energi
2.      Pemberi rasa manis pada makanan
3.      Penghemat protein
4.      Pengatur metabolisme lemak

1.2.           Lemak
Lemak adalah sumber energy bagi tubuh, dengan bobot energinya lebih besar dari karbohidrat dan protein.
1.2.1.      Fungsi
Fungsi lemak dalam susunan makanan:
ü  Sumber energi: setiap 1 gr lemak menyediakan 38 kj (9 kkal)
ü  Pembentukan jaringan adiposa. Kelebihan lemak tdk langsung digunakan sebagai energi melainkan disimpan dijaringan dlm jaringan adiposa
ü  Sumber asam lemak esensial. Asam lemak esensial mutlak diperlukan oleh tubuh agar dpat berfungsi secara normal
ü  Penyerapan vitamin larut lemak. Jenis lemak tertentu didalam susunan makanan membantu tercukupinya asupan vit. A, D, E dan K yang larut dalam lemak.

1.3.  Protein
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino, yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen; beberapa asam amino di samping itu mengandung unsur-unsur fosfor, besi, sulfur, iodium, dan kobalt. Unsur nitrogen adalah unsur utama protein, karena terdapat di dalam semua protein akan tetapi tidak terdapat di dalam karbohidrat dan lemak. Unsur nitrogen merupakan 16% dari berat protein.
1.3.1.      Fungsi Protein
1.      Pertumbuhan dan pemeliharaan.
2.      Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh.
3.      Mengatur keseimbangan air.
4.      Memelihara netralitas tubuh.
5.      Pembentukan antibodi
6.      Mengangkut zat-zat gizi
7.      Sumber energi.

2.      Mikronutrien
2.1. Vitamin
Vitamin adalah zat – zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat sedikit dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus didatangkan dari luar yaitu makanan. Vitamin dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu : vitamin larut dalam lemak (vitamin A, D, E, K) dan vitamin larut dalam air.
Perbedaan antara vitamin yang larut dalam lemak dan dalam air
Vitamin larut lemak
Vitamin larut air
Larut dalam lemak dan pelarut lemak
Larut dalam air
Kelebihan konsumsi dari yang dibutuhkan disimpan dalam tubuh.
Simpanan sebagai kelebihan kebutuhan sangat sedikit.
Dikeluarkan dalam jumlah kecil melalui empedu
Dikeluarkan melalui urin.
Gejala defisiensi berkembang lambat.
Gejala defisiensi sering terjadi dengan cepat.
Tidak selalu perlu ada dalam makanan sehari – hari.
Harus selalu ada dalam makanan sehari – hari.
Mempunyai precursor atau provitamin.
Umumnya tidak mempunyai precursor.
Hanya mengandung unsur C,H, dan O.
Selain C, H, dan O juga mengandung N, kadang – kadang S dan Co.
Diabsorpsi melalui system limfa.
Diabsorpsi melalui vena porta.
Hanya dibutuhkan oleh organisme kompleks.
Dibutuhkan oleh organisme sederhana dan kompleks.
Beberapa jenis bersifat toksik pada jumlah relative rendah (6 – 10 x KGA)
Bersifat toksik hanya pada dosis tinggi atau megadosis (> 10 x KGA)

2.2. Mineral
Tubuh tidak mampu mensintesa mineral sehingga unsure-unsur ini harus disediakan lewat makanan (essensial).Diperlukan dalam jumlah sedikit sekali (trace element).

D. Hormon yang terkait dengan kebutuhan nutrisi
1.      Hormon Insulin
1.1. Pengertian
Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh sel beta pankreas yang berfungsi untuk menurunkan kadar gula darah serta hormon yang mengatur  metabolisme karbohidrat dan lemak dalam tubuh. Insulin menyebabkan sel-sel di hati, otot, dan jaringan lemak untuk mengambil glukosa dari darah, menyimpannya sebagai glikogen di hati dan otot.

1.2. Mekanisme kerja hormon insulin
Ketika kadar glukosa darah turun di bawah tingkat tertentu, tubuh mulai menggunakan gula disimpan sebagai sumber energi melalui glikogenolisis, yang memecah glikogen yang tersimpan di hati dan otot menjadi glukosa, yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Seperti tingkat adalah mekanisme metabolisme pusat kontrol, statusnya juga digunakan sebagai sinyal kontrol untuk sistem tubuh lainnya (seperti penyerapan asam amino oleh sel-sel tubuh). Selain itu, memiliki beberapa efek anabolik lain di seluruh tubuh.
1.3. Fungsi
Fungsi insulin yang mengikat  :
• Aktivitas hormon
.
Binding protein.
• Proses metabolisme glukosa
.
Generasi metabolit prekursor dan energi.
Respons fase-akut, dan lain- lain.

2.      Hormon Glukagon
2.1.Pengertian
Glukagon adalah suatu hormon yang dikeluarkan oleh pankreas, yang berfungsi untuk  meningkatkan kadar glukosa darah.
Glukosa disimpan dalam hati dalam bentuk glikogen, yang merupakan pati-seperti polimer rantai terdiri dari molekul glukosa. Sel-sel hati (hepatosit) memiliki reseptor glukagon. Ketika glukagon mengikat pada reseptor glukagon, sel-sel hati mengubah glikogen menjadi polimer molekul glukosa individu, dan melepaskan mereka ke dalam aliran darah, dalam proses yang dikenal sebagai glikogenolisis. Apabila glukosa sudah habis, glukagon kemudian mendorong hati untuk mensintesis glukosa tambahan oleh glukoneogenesis. Glukagon mematikan glikolisis di hati, menyebabkan intermediet glikolisis akan shuttled untuk glukoneogenesis.
2.2. Fungsi molekul reseptor yang mengikat :
• Aktivitas hormon.
Glukagon reseptor yang mengikat.

2.3.Mekanisme kerja/ fisiologi
Glucagon berperan menaikkan kadar gula yang rendah, dan cara kerja hormon ini merupakan kebalikan hormon insulin. Hormon yang dikeluarkan oleh pankreas yang berguna untuk meningkatkan kadar glukosa darah. Glukagon memiliki efek yang berkebalikan dengan insulin. Insulin dikenal sebagai hormon yang menurunkan kadar glukosa darah.
Glukagon dan insulin merupakan bagian dari sistem umpan balik yang membuat kadar glukosa darah berada pada tingkatan yang stabil.

Gambar mekanisme kerja dari hormon insulin dan hormon glikagon:
3.      Hormon Pertumbuhan ( Growth Hormone )
3.1.Pengertian
Hormon pertumbuhan (GH) adalah hormon peptida yang merangsang pertumbuhan, reproduksi sel dan regenerasi pada manusia dan hewan lainnya.
3.2.Fungsi
Hormon pertumbuhan digunakan sebagai obat resep dalam pengobatan untuk mengobati gangguan pertumbuhan anak dan defisiensi hormon pertumbuhan dewasa.

3.3.Mekanisme kerja/fisiologi
Hormon pertumbuhan manusia (HGH) adalah hormon yang bertanggung jawab atas pertumbuhan manusia sejak dari kecil sampai dia tumbuh besar. Setelah manusia sudah bertumbuh besar, bukan berarti hormon ini tidak berguna, akan tetapi hormon ini bertugas untuk menjaga agar organ tubuh tetap pada kondisi yang prima. Kelenjar yang bertanggung jawab untuk memproduksi HGH adalah kelenjar pituitary.
HGH yang dihasilkan oleh kelenjar pituitary pertama-tama mengalir melalui pembuluh darah menuju ke organ hati. Di dalam hati, HGH dirubah menjadi IGF 1 (insulinlike Growth Factor 1). Lalu melalui peredaran darah pula, IGF 1 dialirkan keseluruh organ-organ yang ada di tubuh manusia. IGF 1 inilah yang bertanggung jawab untuk memelihara seluruh organ-organ di dalam tubuh manusia. Oleh karena terpeliharanya organ-organ di dalam tubuh manusia, maka system imunisasi di dalam tubuh manusia juga ikut terpelihara.
Hormon Pertumbuhan Manusia akan berkurang seiring dengan pertambahan usia. Pada umur 60 tahun volume Hormon Pertumbuhan hanya tinggal sebesar 25% jika dibandingkan dengan usia 21 tahun. Faktor-faktor yang membuat proses penuaan manusia jauh lebih cepat dari yang seharusnya adalah factor pola hidup yang tidak sehat.

4.      Hormon Tiroksin
4.1.Pengertian
Tiroksin adalah hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Ini mendorong sintesis protein (blending) dan pertumbuhan, dan juga membantu mengatur metabolisme tubuh.
4.2.Mekanisme kerja
Tiroksin diproduksi oleh kelenjar tiroid dengan cara yang sangat kompleks. Ketika tingkat tiroksin dalam darah adalah rendah, hipotalamus otak (bagian dari otak yang mengatur fungsi tubuh) menghasilkan hormon thyrotropin-releasing. Hal ini merangsang kelenjar pituitary untuk menghasilkan Thyrotropin. Thyrotropin adalah hormon thyroid-stimulating hormone (TSH) yang menggairahkan kelenjar tiroid. Ketika tingkat tiroksin dalam darah adalah tinggi, hipotalamus melepaskan hormon yang menghambat produksi TSH. Sehingga kelenjer tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang berfungsi mengatur dan menormalkan jumlah hormon tiroksin tersebut dalam darah.


4.3.Fungsi
Fungsi hormon tiroksin yaitu mengatur pertukaran zat (metabolisme) di dalam tubuh serta mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tubuh secara mental.

 4.4.Pengaturan sekresi
·         Hormon masuk ke dalam sel dan berikatan dengan protein pembawa
·         Protein membawa hormone ke dalam inti sel
·         Reseptor dilepaskan untuk digunakan kembali
·         Hormon berinteraksi secara bolak – balik dengan AND pada kromosom
·         Interaksi hormone mengaktifkan gen dan memproduksi messenger ARM (mRNA)
·         mRNA keluar dari kromosom dan memulai pembentukan protein (biasanya enzim) pada robosom. Enzim yang baru dibentuk inilah melakukan perintah.
gambar mekanisme kerja hormon tiroksin:
Description: http://www.harunyahya.com/indo/buku/hormon/images_hormon/70.jpg

5.      Hormon Kortisol ( Cortisol Hormone )
5.1.Pengertian
Kortisol adalah hormon steroid, lebih khusus glukokortikoid, yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Hal ini dirilis dalam respon terhadap stress dan tingkat rendah glukokortikoid darah.
Description: D:\tugas mkalah buk elmi\index.jpg

5.2.Fungsi
Fungsi utama dalam tubuh :
·         Meningkatkan gula darah melalui glukoneogenesis
·         Menekan sistem kekebalan tubuh
·         Membantu dalam metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat


Gambar mekanisme kerja hormon kortisol
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghbyIhrORzXltmwGFmEemCkoLbXGD2unfXe-42uPqfxxG7InwoOdwMmM4A5fWwOpWbv42Wr7ZTqyE6OoyUZhf1avZuKo-l7DJM5LsdPr2ozs7AfGE6O1VRkNP6C0nqO2bTb0ZtkrvhWpU/s320/hipofifi+1.bmp
6.      Hormon Somatostatin
6.1.Pengetian
Somatostatin (SS) adalah peptida yang dihasilkan oleh beberapa jaringan tubuh, termasuk hipotalamus. Somatostatin dijumpai di sel D pulau langerhans pankreas.

6.2.Fungsi
Somatostatin menghambat pelepasan hormon pertumbuhan dalam menanggapi peningkatan GHRH dan faktor-faktor stimulasi lain seperti konsentrasi glukosa darah rendah.

7.      Hormon Epinefrin / Norepinefrin
7.1.Pengertian
Norepinefrin merupakan sebuah katekolamin dengan peran ganda termasuk sebagai hormon dan neurotransmitter. Daerah tubuh yang menghasilkan, atau yang dipengaruhi oleh norepinefrin digambarkan sebagai noradrenergik. Epinefrin dan norepinefrin ini di hasilkan oleh kelenjar adrenal dimana fungsinya bagi metabolisme yaitu berperan dalam pembentukan energi pada proses glikogenesis. Description: D:\tugas mkalah buk elmi\index.jpg

7.2.Fungsi
1)      Sebagai neurotransmitter dilepaskan dari neuron simpatis yang mempengaruhi jantung. Peningkatan norepinefrin dari saraf simpatik meningkatkan laju kontraksi.
2)      Sebagai hormon stres, norepinefrin mempengaruhi bagian otak, seperti amigdala, di mana perhatian dan tanggapan dikendalikan.
3)      Ketika norepinefrin bertindak sebagai obat, sehingga meningkatkan tekanan darah dengan meningkatkan tonus vaskular (ketegangan otot) melalui α-adrenergik reseptor aktivasi, hal ini menyebabkan refleks kompensasi yang mengakibatkan penurunan denyut jantung.
4)      Dimana fungsi hormon epinefrin yaitu hormon ini berperan dalam pembentukan energi pada proses glukogenolisis.

7.3.Mekanisme kerja/ fisiologi dari hormon norepinefrin
·         Mengurangi kecepatan absorbsi dari anestesi lokal sehingga reaksi toksis yang serius oleh karena kadar maximum obat anestesi lokal di dalam darah yang sangat tinggi dapat dicegah.
·         Menyebabkan penyerapan obat anestesi lokal terjadi secara perlahan,hal ini dapat memperpanjang masa kerja anestesi lokal dan juga dapat meningkatkan frekuensi keberhasilan blokade saraf.
·         Menghentikan perdarahan kapiler akibat pembedahan

Description: G:\era\materi kul\1 MAKALAH buk elmi\adrenal.jpg
 
BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Hormon merupakan substansi kimia yang sangat aktif, yang tersusun atas senyawa protein. Dimana hormon yang terkait dengan pencernaan terdiri atas:
1. Gastrin
Gastirn diproduksi di dinding lambung. Distimulus untuk produksi makanan dalam lambung. Pengaruh hormon ini dalam mengatur pencernaan sebagai perangsang sekresi terus-menerus getah lambung.
2.Enterogastron (sekretin)
Sekretin distimulus untuk produksi bubur makanan (chime) asam dalam duodenum. Pengaruh hormon ini dalam proses pencernaan yaitu merangsang pankreas untuk mengeluarkan bikarbonat, yang menetralkan bubur makanan (chime) asam dalam duodenum.
3. Cholecystokinin (CCK)
Cholecystokinin (CCK) diproduksi di dinding duodenum. Distimulus untuk produksi asam amino atau asam lemak dalam chime. Pengaruhnya untuk merangsang pancreas mengeluarkan enzim pancreas ke dalam usus halus, merangsang kantung empedu untuk berkontraksi, yang mengeluarkan empedu ke dalam usus halus.
4. Enterogastron lain
Tempat produksi dinding duodenum. Distimulus untuk produksi chime dalam duodenum. Pengaruhnya menghambat peristalsis (memperlambat masuknya makanan dalam usus halus).
 
Dimana hormon yang terkait dengan kebutuhan nutrisi ini tercakup atas:
1.      Hormon insulin
Hormon ini dihasilkan oleh beta pangkreas yang berfungsi untuk menurunkan gula darah serta mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak.
2.      Hormon glukagon
Glukagon adalah suatu hormon yang dikeluarkan oleh pankreas, yang berfungsi untuk  meningkatkan kadar glukosa darah.
3.      Hormon Pertumbuhan ( Growth Hormone )
Hormon pertumbuhan (GH) adalah hormon peptida yang merangsang pertumbuhan, reproduksi sel dan regenerasi pada manusia dan hewan lainnya. Dimana fungsinya sebagai obat resep dalam pengobatan untuk mengobati gangguan pertumbuhan anak dan defisiensi hormon pertumbuhan dewasa.
4.      Hormon Tiroksin
Tiroksin adalah hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Ini mendorong sintesis protein (blending) dan pertumbuhan, dan juga membantu mengatur metabolisme tubuh serta mengatur pertukaran zat (metabolisme) di dalam tubuh serta mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tubuh secara mental.
5.      Hormon Kortisol ( Cortisol Hormone )
Kortisol adalah hormon steroid, lebih khusus glukokortikoid, yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Dimana fungsinya untuk meningkatkan gula darah melalui glukoneogenesis, menekan sistem kekebalan tubuh, membantu dalam metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat.
6.      Hormon Somatostatin
Somatostatin (SS) adalah peptida yang dihasilkan oleh beberapa jaringan tubuh, termasuk hipotalamus. Dimana fungsinya untuk menghambat pelepasan hormon pertumbuhan dalam menanggapi peningkatan GHRH dan faktor-faktor stimulasi lain seperti konsentrasi glukosa darah rendah.
7.      Hormon Epinefrin / Norepinefrin
Hormon ini berfungsi untuk pembentukan enegi pada proses glikogenolisis, yang mana hormon ini di hasilkan oleh kelenjer adrenal.
Dimana nutrisi makro itu sendiri yaitu karbohidrat, lemak dan protein, serta nutrisi mikronya yaitu vitamin dan mineral.

B.     SARAN
Dengan demikian, kita sebagai para pelajar ( mahasiswa/i ) dapat mengetahui tentang hormon – hormon yang terkait dengan nutrisi makro dan nurisi mikro. Serta, kita juga dapat mengetahui tentang fungsi – fungsi dari hormon – hormon tersebut terhadap proses pencernaan dan kebutuhan nutrisi makro dan mikro. Dimana hormon – hormon tersebut ikut berperan dalam metabolisme dalam tubuh kita. 
 
DAFTAR PUSTAKA
Kusharto, Clara M., Suhardjo.1992. Prinsip – Prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta:Kaniusius.
Watson, Roger.2002.Anatomi dan Fisiologi untuk perawat.Jakarta:Buku kedokteran.
Syaifuddin.2011.Anatomi dan Fisiologi.Jakarta:Buku kedokteran.







 

No comments:

Post a Comment