BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Dalam mencerna makanan terdapat bantuan dari enzim,
dimana enzim- enzim tersebut di koordinasikan oleh hormon – hormon yang di
produksi oleh organ – organ pencernaan. Manusia hidup, membutuhkan nutrisi makro dan mikro. Dimana nutrisi makro
dan mikro ini terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Dalam masalah kebutuhan tubuh akan nutrisi makro dan
mikro ini, maka ada beberapa hormon yang bertanggungjawab di dalamnya.
Untuk
mengetahui dan mempelajari tentang hormon – hormon pencernaan dan
hormon - hormon
yang terkait dengan nutrisi makro dan mikro ini. Maka dari itu, penulis akan
mencoba untuk membahasnya dalam makalah ini dengan judul “hormon – hormon yang
terkait dengan nutrisi makro dan mikro”.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari hormon?
2. Hormon-hormon apa saja yang terkait dengan pencernaan?
3. Apa saja nutrisi makro dan mikro itu?
4. Hormon – hormon apa saja yang
terkait dengan nutrisi makro dan mikro?
5. Bagaimanakah cara kerja hormon –
hormon tersebut?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari hormon.
2. Mengetahui
tentang hormon – hormon pencernaan.
3. Mengetahui bagian – bagian nutrisi makro dan mikro.
4. Mengetahui hormon – hormon yang
terkait dengan kebutuhan nutrisi makro dan mikro.
5. Mengetahui cara kerja hormon – hormon
yang terkait dengan nutrisi makro dan mikro.
BAB II
PEMBAHASAN
Hormon - hormon
Terkait dengan Kebutuhan Nutrisi
A. Pengertian Hormon
Hormon merupakan substansi kimia
yang sangat aktif, yang tersusun atas senyawa protein.
B. HORMON – HORMON YANG TERKAIT DENGAN PENCERNAAN
1. Gastrin
Gastirn diproduksi di dinding lambung. Distimulus untuk
produksi makanan dalam lambung. Pengaruh hormon ini dalam mengatur pencernaan
sebagai perangsang sekresi terus-menerus getah lambung.
Peregangan serta adanya jenis
makanan tertentu dalam lambung menimbulkan dikeluarkannya hormon gastrin dari
bagian mukosa antrum. Hormon ini mempunyai efek yang kuat menyebabkan sekresi
getah lambung yang sangat asam oleh bagian fundus lambung. Akan tetapi, gastrin
juga mempunyai efek perangsangan yang kuat pada fungsi motorik lambung. Yang
paling penting, gastrin meningkatkan aktivitas pompa pilorus sedangkan pada
saat yang sama melepaskan pilorus itu sendiri. Jadi, gastrin kuat pengaruhnya
dalam mempermudah pengosongan lambung. Gastrin mempunyai efek konstriktor pada
ujung bawah esofagus untuk mencegah refluks isi lambung ke dalam esofagus
selama peningkatan aktivitas lambung
2.Enterogastron (sekretin)
Sekretin distimulus untuk produksi
bubur makanan (chime) asam dalam duodenum. Pengaruh hormon ini dalam proses
pencernaan yaitu merangsang pankreas untuk mengeluarkan bikarbonat, yang
menetralkan bubur makanan (chime) asam dalam duodenum.
Sekretin merangsang sekresi usus serta pengeluaran
bikarbonat oleh pankreas, untuk menetralkan asam. Hal ini penting karena
enzim-enzim yang diperlukan untuk pencernaan di usus halus tidak dapat bekerja dalam
lingkungan asam.
3. Cholecystokinin (CCK)
Cholecystokinin (CCK) diproduksi di
dinding duodenum. Distimulus untuk produksi asam amino atau asam lemak dalam
chime. Pengaruhnya untuk merangsang pancreas mengeluarkan enzim pancreas ke
dalam usus halus, merangsang kantung empedu untuk berkontraksi, yang
mengeluarkan empedu ke dalam usus halus.
Cholecystokinin (CCK) dilepaskan
dari usus halus terutama sebagai respons terhadap lemak. CCK menyebabkan
sekresi usus, kontraksi kandung empedu, dan pengeluaran empedu. Empedu penting
untuk pencernaan lemak.
Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu
dari hati. Cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang
disebut sfingter Oddi) merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan
penyerapan.
4. Enterogastron lain
Tempat
produksi dinding duodenum. Distimulus untuk produksi chime dalam duodenum.
Pengaruhnya menghambat peristalsis (memperlambat masuknya makanan dalam usus
halus).
C. Makronutrien
dan Mikronutrien
1. Makronutrien
1.1.Karbohidrat
Karbohidrat adalah kelompok nutrien yang penting dalam
susunan makanan dan Merupakan zat utama penunjang tubuh dlm penyediaan energi
yg berbentuk glukosa.
Dalam sel glukosa di rubah menjadi energi dengan
proses oksidasi yg menghaslkan ATP, kalori & zat buangan (air & CO2).
Penyimpanan glukosa dlm bentuk glikogen --- di hati
dan otot
Glikogen sewaktu2 di rubah menjadi glukosa kembali
bila tubuh memerlukan.
Glikogen akan mensuplai keb.energi bila glukosasdh
tidak memungkinkan lagi & dapat berjalan selama 12 jam.
Bila glikogen & glukosa habis --- tubuh akan
memecah protein & lemak sebagai bahan energi
Jumlah karbohidrat yang dibutuhkan tbh : 60% energ
keseluruhan.
Keb karbohidrat u/ org dws dgn aktivits sedang 5,5
gr/KgBB/hari.(1 gr karb.membrkn energi 4 kalori)
Proses masuknya glukosa ke intra sel sangat dibantu
dgn prn insulin
Makanan yang mengandung tinggi karbohidrat :
padi,roti,susu,buah,sayur, umbi-umbian.
1.1.1. Fungsi
Karbohidrat
1.
Sumber
energi
2.
Pemberi rasa manis
pada makanan
3.
Penghemat protein
4.
Pengatur metabolisme
lemak
1.2.
Lemak
Lemak
adalah sumber energy bagi tubuh, dengan bobot energinya lebih besar dari
karbohidrat dan protein.
1.2.1. Fungsi
Fungsi lemak dalam susunan makanan:
ü Sumber energi: setiap 1 gr lemak menyediakan 38 kj (9
kkal)
ü Pembentukan jaringan adiposa. Kelebihan lemak tdk
langsung digunakan sebagai energi melainkan disimpan dijaringan dlm jaringan
adiposa
ü Sumber asam lemak esensial. Asam lemak esensial mutlak
diperlukan oleh tubuh agar dpat berfungsi secara normal
ü Penyerapan vitamin larut lemak. Jenis lemak tertentu
didalam susunan makanan membantu tercukupinya asupan vit. A, D, E dan K yang
larut dalam lemak.
1.3. Protein
Protein adalah
molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa
juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino, yang terikat satu sama lain
dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen,
oksigen dan nitrogen; beberapa asam amino di samping itu mengandung unsur-unsur
fosfor, besi, sulfur, iodium, dan kobalt. Unsur nitrogen adalah unsur utama
protein, karena terdapat di dalam semua protein akan tetapi tidak terdapat di
dalam karbohidrat dan lemak. Unsur nitrogen merupakan 16% dari berat protein.
1.3.1.
Fungsi Protein
1.
Pertumbuhan dan pemeliharaan.
2.
Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh.
3.
Mengatur keseimbangan air.
4.
Memelihara netralitas tubuh.
5.
Pembentukan antibodi
6.
Mengangkut zat-zat gizi
7.
Sumber energi.
2.
Mikronutrien
2.1. Vitamin
Vitamin adalah zat – zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah
sangat sedikit dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena
itu, harus didatangkan dari luar yaitu makanan. Vitamin dapat dibedakan menjadi
dua kelompok yaitu : vitamin larut dalam lemak (vitamin A, D, E, K) dan vitamin
larut dalam air.
Perbedaan antara
vitamin yang larut dalam lemak dan dalam air
Vitamin
larut lemak
|
Vitamin
larut air
|
Larut
dalam lemak dan pelarut lemak
|
Larut
dalam air
|
Kelebihan konsumsi dari yang dibutuhkan
disimpan dalam tubuh.
|
Simpanan sebagai kelebihan kebutuhan sangat
sedikit.
|
Dikeluarkan dalam jumlah kecil melalui empedu
|
Dikeluarkan melalui urin.
|
Gejala defisiensi berkembang lambat.
|
Gejala defisiensi sering terjadi dengan
cepat.
|
Tidak selalu perlu ada dalam makanan sehari –
hari.
|
Harus selalu ada dalam makanan sehari – hari.
|
Mempunyai precursor atau provitamin.
|
Umumnya tidak mempunyai precursor.
|
Hanya mengandung unsur C,H, dan O.
|
Selain C, H, dan O juga mengandung N, kadang
– kadang S dan Co.
|
Diabsorpsi melalui system limfa.
|
Diabsorpsi melalui vena porta.
|
Hanya dibutuhkan oleh organisme kompleks.
|
Dibutuhkan oleh organisme sederhana dan
kompleks.
|
Beberapa jenis bersifat toksik pada jumlah
relative rendah (6 – 10 x KGA)
|
Bersifat toksik hanya pada dosis tinggi atau
megadosis (> 10 x KGA)
|
2.2. Mineral
Tubuh tidak
mampu mensintesa mineral sehingga unsure-unsur ini harus disediakan lewat
makanan (essensial).Diperlukan dalam jumlah
sedikit sekali (trace element).
D. Hormon yang
terkait dengan kebutuhan nutrisi
1.
Hormon Insulin
1.1. Pengertian
Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh sel beta pankreas yang berfungsi
untuk menurunkan kadar gula darah serta hormon yang mengatur metabolisme karbohidrat
dan lemak dalam tubuh. Insulin menyebabkan
sel-sel di hati, otot, dan jaringan lemak untuk mengambil glukosa dari darah,
menyimpannya sebagai glikogen di hati dan otot.
Ketika kadar glukosa darah turun di bawah tingkat tertentu, tubuh mulai
menggunakan gula disimpan sebagai sumber energi melalui glikogenolisis, yang
memecah glikogen yang tersimpan di hati dan otot menjadi glukosa, yang kemudian
dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Seperti tingkat adalah mekanisme metabolisme pusat kontrol, statusnya juga digunakan sebagai sinyal
kontrol untuk sistem tubuh lainnya (seperti penyerapan asam amino oleh sel-sel
tubuh). Selain itu, memiliki beberapa efek anabolik lain di seluruh tubuh.
1.3. Fungsi
Fungsi insulin yang mengikat :
• Aktivitas hormon.
• Binding protein.
• Proses metabolisme glukosa.
• Generasi metabolit prekursor dan energi.
• Respons fase-akut, dan lain- lain.
• Aktivitas hormon.
• Binding protein.
• Proses metabolisme glukosa.
• Generasi metabolit prekursor dan energi.
• Respons fase-akut, dan lain- lain.
2.
Hormon Glukagon
2.1.Pengertian
Glukagon adalah suatu hormon yang dikeluarkan oleh pankreas, yang berfungsi untuk meningkatkan kadar glukosa darah.
Glukosa disimpan dalam hati dalam bentuk glikogen, yang merupakan
pati-seperti polimer rantai terdiri dari molekul glukosa. Sel-sel hati
(hepatosit) memiliki reseptor glukagon. Ketika glukagon mengikat pada reseptor
glukagon, sel-sel hati mengubah glikogen menjadi polimer molekul glukosa individu,
dan melepaskan mereka ke dalam aliran darah, dalam proses yang dikenal sebagai
glikogenolisis. Apabila glukosa sudah habis, glukagon kemudian mendorong hati untuk mensintesis glukosa tambahan oleh
glukoneogenesis. Glukagon mematikan glikolisis di hati, menyebabkan intermediet
glikolisis akan shuttled untuk glukoneogenesis.
2.2. Fungsi
molekul reseptor yang mengikat :
• Aktivitas hormon.
• Glukagon reseptor yang mengikat.
• Glukagon reseptor yang mengikat.
2.3.Mekanisme kerja/ fisiologi
Glucagon berperan
menaikkan kadar gula yang rendah, dan cara kerja hormon ini merupakan kebalikan
hormon insulin. Hormon yang dikeluarkan oleh pankreas yang berguna untuk
meningkatkan kadar glukosa darah. Glukagon memiliki efek yang berkebalikan
dengan insulin. Insulin dikenal sebagai hormon yang menurunkan kadar glukosa
darah.
Glukagon dan insulin
merupakan bagian dari sistem umpan balik yang membuat kadar glukosa darah
berada pada tingkatan yang stabil.
Gambar mekanisme kerja dari hormon insulin dan hormon glikagon:
3.
Hormon Pertumbuhan ( Growth Hormone )
3.1.Pengertian
Hormon pertumbuhan (GH) adalah hormon peptida yang merangsang pertumbuhan,
reproduksi sel dan regenerasi pada manusia dan hewan lainnya.
3.2.Fungsi
Hormon pertumbuhan
digunakan sebagai obat resep dalam pengobatan untuk mengobati gangguan
pertumbuhan anak dan defisiensi hormon pertumbuhan dewasa.
3.3.Mekanisme kerja/fisiologi
Hormon pertumbuhan
manusia (HGH) adalah hormon yang bertanggung jawab atas pertumbuhan manusia
sejak dari kecil sampai dia tumbuh besar. Setelah manusia sudah bertumbuh
besar, bukan berarti hormon ini tidak berguna, akan tetapi hormon ini bertugas
untuk menjaga agar organ tubuh tetap pada kondisi yang prima. Kelenjar yang
bertanggung jawab untuk memproduksi HGH adalah kelenjar pituitary.
HGH yang dihasilkan oleh kelenjar pituitary pertama-tama mengalir melalui
pembuluh darah menuju ke organ hati. Di dalam hati, HGH dirubah menjadi IGF 1
(insulinlike Growth Factor 1). Lalu melalui peredaran darah pula, IGF 1
dialirkan keseluruh organ-organ yang ada di tubuh manusia. IGF 1 inilah yang
bertanggung jawab untuk memelihara seluruh organ-organ di dalam tubuh manusia.
Oleh karena terpeliharanya organ-organ di dalam tubuh manusia, maka system
imunisasi di dalam tubuh manusia juga ikut terpelihara.
Hormon Pertumbuhan
Manusia akan berkurang seiring dengan pertambahan usia. Pada umur 60 tahun
volume Hormon Pertumbuhan hanya tinggal sebesar 25% jika dibandingkan dengan
usia 21 tahun. Faktor-faktor yang membuat proses penuaan manusia jauh lebih
cepat dari yang seharusnya adalah factor pola hidup yang tidak sehat.
4.
Hormon Tiroksin
4.1.Pengertian
Tiroksin adalah hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Ini
mendorong sintesis protein (blending) dan pertumbuhan, dan juga membantu
mengatur metabolisme tubuh.
4.2.Mekanisme kerja
Tiroksin diproduksi oleh kelenjar tiroid dengan cara yang sangat kompleks.
Ketika tingkat tiroksin dalam darah adalah rendah, hipotalamus otak (bagian
dari otak yang mengatur fungsi tubuh) menghasilkan hormon
thyrotropin-releasing. Hal ini merangsang kelenjar pituitary untuk menghasilkan
Thyrotropin. Thyrotropin adalah hormon thyroid-stimulating hormone (TSH) yang
menggairahkan kelenjar tiroid. Ketika tingkat tiroksin dalam darah adalah
tinggi, hipotalamus melepaskan hormon yang menghambat produksi TSH. Sehingga
kelenjer tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang berfungsi mengatur dan
menormalkan jumlah hormon tiroksin tersebut dalam darah.
4.3.Fungsi
Fungsi hormon tiroksin yaitu mengatur
pertukaran zat (metabolisme) di dalam tubuh serta mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tubuh secara mental.
4.4.Pengaturan sekresi
·
Hormon masuk ke dalam
sel dan berikatan dengan protein pembawa
·
Protein membawa hormone
ke dalam inti sel
·
Reseptor dilepaskan
untuk digunakan kembali
·
Hormon berinteraksi secara
bolak – balik dengan AND pada kromosom
·
Interaksi hormone
mengaktifkan gen dan memproduksi messenger ARM (mRNA)
·
mRNA keluar dari
kromosom dan memulai pembentukan protein (biasanya enzim) pada robosom. Enzim
yang baru dibentuk inilah melakukan perintah.
gambar mekanisme kerja
hormon tiroksin:
5.
Hormon Kortisol ( Cortisol Hormone )
5.1.Pengertian
Kortisol adalah hormon steroid, lebih khusus
glukokortikoid, yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Hal ini dirilis dalam
respon terhadap stress dan tingkat rendah glukokortikoid darah.
5.2.Fungsi
Fungsi utama dalam tubuh :
·
Meningkatkan gula darah
melalui glukoneogenesis
·
Menekan sistem kekebalan
tubuh
·
Membantu dalam metabolisme
lemak, protein, dan karbohidrat
Gambar
mekanisme kerja hormon kortisol
6.
Hormon Somatostatin
6.1.Pengetian
Somatostatin (SS) adalah peptida yang dihasilkan oleh beberapa jaringan
tubuh, termasuk hipotalamus. Somatostatin dijumpai di sel D pulau
langerhans pankreas.
6.2.Fungsi
Somatostatin menghambat pelepasan hormon pertumbuhan dalam menanggapi
peningkatan GHRH dan faktor-faktor stimulasi lain seperti konsentrasi glukosa
darah rendah.
7.
Hormon Epinefrin / Norepinefrin
7.1.Pengertian
Norepinefrin merupakan sebuah
katekolamin dengan peran ganda termasuk sebagai hormon dan neurotransmitter.
Daerah tubuh yang menghasilkan, atau yang dipengaruhi oleh norepinefrin
digambarkan sebagai noradrenergik. Epinefrin dan norepinefrin ini di hasilkan
oleh kelenjar adrenal dimana fungsinya bagi metabolisme yaitu berperan dalam
pembentukan energi pada proses glikogenesis.
7.2.Fungsi
1)
Sebagai neurotransmitter
dilepaskan dari neuron simpatis yang mempengaruhi jantung. Peningkatan
norepinefrin dari saraf simpatik meningkatkan laju kontraksi.
2)
Sebagai hormon stres,
norepinefrin mempengaruhi bagian otak, seperti amigdala, di mana perhatian dan
tanggapan dikendalikan.
3)
Ketika norepinefrin
bertindak sebagai obat, sehingga meningkatkan tekanan darah dengan meningkatkan
tonus vaskular (ketegangan otot) melalui α-adrenergik reseptor aktivasi, hal
ini menyebabkan refleks kompensasi yang mengakibatkan penurunan denyut jantung.
4)
Dimana fungsi hormon
epinefrin yaitu hormon ini berperan dalam pembentukan energi pada proses
glukogenolisis.
7.3.Mekanisme kerja/ fisiologi
dari hormon norepinefrin
·
Mengurangi kecepatan
absorbsi dari anestesi lokal sehingga reaksi toksis yang serius oleh karena
kadar maximum obat anestesi lokal di dalam darah yang sangat tinggi dapat
dicegah.
·
Menyebabkan penyerapan
obat anestesi lokal terjadi secara perlahan,hal ini dapat memperpanjang masa
kerja anestesi lokal dan juga dapat meningkatkan frekuensi keberhasilan blokade
saraf.
·
Menghentikan perdarahan
kapiler akibat pembedahan
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Hormon merupakan substansi kimia yang sangat aktif, yang tersusun
atas senyawa protein. Dimana hormon yang terkait dengan pencernaan terdiri atas:
1. Gastrin
Gastirn diproduksi di dinding lambung. Distimulus untuk
produksi makanan dalam lambung. Pengaruh hormon ini dalam mengatur pencernaan
sebagai perangsang sekresi terus-menerus getah lambung.
2.Enterogastron (sekretin)
Sekretin distimulus untuk produksi
bubur makanan (chime) asam dalam duodenum. Pengaruh hormon ini dalam proses
pencernaan yaitu merangsang pankreas untuk mengeluarkan bikarbonat, yang
menetralkan bubur makanan (chime) asam dalam duodenum.
3. Cholecystokinin (CCK)
Cholecystokinin (CCK) diproduksi di
dinding duodenum. Distimulus untuk produksi asam amino atau asam lemak dalam
chime. Pengaruhnya untuk merangsang pancreas mengeluarkan enzim pancreas ke
dalam usus halus, merangsang kantung empedu untuk berkontraksi, yang
mengeluarkan empedu ke dalam usus halus.
4. Enterogastron lain
Tempat
produksi dinding duodenum. Distimulus untuk produksi chime dalam duodenum.
Pengaruhnya menghambat peristalsis (memperlambat masuknya makanan dalam usus
halus).
Dimana hormon yang terkait dengan kebutuhan nutrisi ini tercakup
atas:
1.
Hormon insulin
Hormon ini dihasilkan oleh beta pangkreas yang berfungsi untuk menurunkan
gula darah serta mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak.
2.
Hormon glukagon
Glukagon
adalah suatu hormon yang dikeluarkan oleh pankreas, yang berfungsi
untuk meningkatkan kadar
glukosa darah.
3.
Hormon Pertumbuhan ( Growth Hormone )
Hormon pertumbuhan (GH) adalah hormon peptida yang merangsang pertumbuhan,
reproduksi sel dan regenerasi pada manusia dan hewan lainnya. Dimana
fungsinya sebagai obat resep dalam
pengobatan untuk mengobati gangguan pertumbuhan anak dan defisiensi hormon pertumbuhan
dewasa.
4.
Hormon Tiroksin
Tiroksin adalah hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Ini
mendorong sintesis protein (blending) dan pertumbuhan, dan juga membantu
mengatur metabolisme tubuh serta mengatur pertukaran zat (metabolisme) di
dalam tubuh serta mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tubuh secara
mental.
5.
Hormon Kortisol ( Cortisol Hormone )
Kortisol adalah
hormon steroid, lebih khusus glukokortikoid, yang diproduksi oleh kelenjar
adrenal. Dimana fungsinya untuk meningkatkan gula darah
melalui glukoneogenesis, menekan sistem kekebalan
tubuh, membantu dalam metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat.
6.
Hormon Somatostatin
Somatostatin (SS) adalah peptida yang dihasilkan oleh beberapa jaringan
tubuh, termasuk hipotalamus. Dimana fungsinya untuk menghambat pelepasan hormon pertumbuhan dalam menanggapi peningkatan GHRH
dan faktor-faktor stimulasi lain seperti konsentrasi glukosa darah rendah.
7.
Hormon Epinefrin / Norepinefrin
Hormon ini berfungsi
untuk pembentukan enegi pada proses glikogenolisis, yang mana hormon ini di
hasilkan oleh kelenjer adrenal.
Dimana nutrisi
makro itu sendiri yaitu karbohidrat, lemak dan protein, serta nutrisi mikronya
yaitu vitamin dan mineral.
B.
SARAN
Dengan demikian, kita sebagai para pelajar ( mahasiswa/i
) dapat mengetahui tentang hormon – hormon yang terkait dengan nutrisi makro
dan nurisi mikro. Serta, kita juga dapat mengetahui tentang fungsi – fungsi
dari hormon – hormon tersebut terhadap proses pencernaan dan kebutuhan nutrisi
makro dan mikro. Dimana hormon – hormon tersebut ikut berperan dalam
metabolisme dalam tubuh kita.
DAFTAR PUSTAKA
Kusharto, Clara M., Suhardjo.1992. Prinsip – Prinsip Ilmu Gizi.
Yogyakarta:Kaniusius.
Watson,
Roger.2002.Anatomi dan Fisiologi untuk perawat.Jakarta:Buku kedokteran.
Syaifuddin.2011.Anatomi
dan Fisiologi.Jakarta:Buku kedokteran.
No comments:
Post a Comment