Friday 28 August 2015

KALIMAT EFEKTIF



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Kita semua tentu menyadari betapa pentingnya peranan Bahasa Indonesia di tengah – tengah masyarakat Indonesia, terutama pelajar, mahasiswa dan cendekiawan. Bahasa Indonesia bukan hanya dapat digunakan sebagai alat komunikasi bagi manusia, tetapi juga sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa di Indonesia, membentuk kepribadian dan mempertebal rasa kesatuan. Di samping itu Bahasa Indonesia dapat juga digunakan sebagai alat penunjang bidang studi lain, sebagai penyimpan ilmu pengetahuan dan sebagainya.
Bahasa Indonesia sangat diperlukan untuk masyarakat Indonesia karena bahasa ini merupakan sebagai alat bersatunya bangsa Indonesia. Tapi pada saat ini banyak orang menggunakan Bahasa Indonesia dengan tidak sesuai aturan, dan hal ini disebabkan oleh perkembangan zaman dia antaranya timbulnya bahasa – bahasa gaul di kalangan anak muda baik itu mulai dari balita, anak – anak, remaja hingga dewasa. Mereka menggunakan Bahasa Indonesia tidak sesuai dengan kaidahnya. Sehingga hal ini mengakibatkan kalangan pelajar dan majasiswa menjadi kesulitan apabila mereka berada dalam keadaan – keadan tertentu yang harus menggunakan Bahasa Indonesia dangan benar. Dan hal ini akan menjadi sebuah peristiwa yang sangat memalukan dalam duni pendidikan Indonesia karena penerus – penerus Bangsa ini tidak lagi mengetahuai bagaimana caranya berbicara menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan ini dipengaruhi perubahan zaman.
Oleh sebab itu kami disini akan membahas tentang kalimat efektif yang sesuai dengan kaedah ejaan yang disempurnakan. Hal ini agar kami sebagai mahasiswa tidak akan meninggalkan atau melupakan bahasa bangsa ini dengan baik dan benar, yaitu bahasa Indonesia.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu kalimat efektif ?
2.      Bagaimana cara membedakan kalimat efektif dengan kalimat tidak efektif ?
3.      Apa saja penyebab kalimat menjadi tidak efektif ?
4.      Contoh dari kalimat efektif dan tidak efektif


C.    Tujuan Masalah
1.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan kalimat efektif.
2.      Mengetahui ciri-ciri kalimat efektif.
3.      Mengetahui penyebab suatu kalimat dikatan tidak efektif.
4.      Mengetahui contoh kalimat efektif.

BAB II
PEMBAHASAN
KALIMAT EFEKTIF
 
A.    Pengertian Kalimat Efektif
Pengertian Kalimat Efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis.
Artinya disini Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.

B.     Ciri-Ciri Kalimat Efektif
1. Kesepadanan Struktur Bahasa
§      Kesepadanan ialah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan.
§      Kesepadanan kalimat dibangun melalui kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
§      Kesatuan menunjuk bahwa dalam satu kalimat hendaknya hanya ada satu ide pokok.
§      Satu ide pokok tidak diartikan sebagai ide tunggal, tetapi ide yang dapat dikembangkan ke dalam beberapa ide penjelas.

 Ciri kesepadanan yaitu :
a)      Mempunyai struktur jelas.
b)      Kejelasan subjek dan predikat dapat dilakukan dengan tidak menggunakan kata depan: di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya yang ditempatkan di depan subjek.
c)      Tidak terdapat subjek ganda.
d)     Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.

Contoh-contoh Kesepadanan
1.      Kepada setiap pengendara mobil di Surabaya harus memiliki surat izin mengemudi = subyeknya tidak jelas.
2.      Tentang kelangkaan pupuk mendapat keterangan para petani. à unsur S-P-O tidak berkaitan erat
seharusnya…
1.      Setiap pengendara mobil di Surabaya harus memiliki surat izin mengemudi.
2.      Para petani mendapat keterangan tentang kelangkaan pupuk.

2.Keparalelan Atau Kesejajaran Bentuk
§      Keparalelan atau kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat.
§      Bila bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina.
§      Demikian pula bila menggunakan bentuk-bentuk lain.
Contoh-contoh Kepararelan:
1.      Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah pengecatan tembok, memasang lampu, pengujian sistem pembagian air, dan menata ruang.
2.      Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara wajar

3.Ketegasan Atau Penekanan Kata
§      Merupakan perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan.
§      Ada beberapa cara penekanan dalam kalimat:
a)      Meletakkan kata yang ditonjolkan itu pada awal kalimat
b)      Melakukan pengulangan (repetisi)
c)      Melakukan pengontrasan kata kunci
d)     Menggunakan partikel penegas
Penekanan Kata :
·         Menempatkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat.
a)      Sumitro menjelaskan bahwa manusia mempunyai kecenderungan tidak puas.
b)      Persoalan itu dapat diselesaikan dengan mudah.
·         Repetisi
a)      Saudara-saudara, kita tidak suka dibohongi, kita tidak suka ditipu, kita tidak suka dibodohi
b)      Pembangunan dilihat sebagai proses yang rumit dan mempunyai banyak dimensi, tidak hanya berdimensi ekonomi tapi juga dimensi politik, dimensi sosial, dan dimensi budaya
·         Pengontrasan kata kunci
a)      Informasi ini tidak bersifat sementara, tetapi bersifat tetap.
b)      Peserta kegiatan ini adalah laki-laki, bukan perempuan.
·         Partikel Penegas
a)      Andalah yang bertanggung jawab menyelesaikan masalah itu
b)      Meskipun hujan turun, Ia tetap bersemangat berangkat ke sekolah

4. Kehematan Kata
Kehematan adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu jadi  kata menjadi padat berisi.
Dapat dilakukan dengan cara:
a)      Menghilangkan pengulangan subyek
b)      Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata
c)      Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat
d)     Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak
Contoh Menghilangkan pengulangan subyek
Karena ia tak diundang, dia tidak dating ke tempat itu.
ü  Karena tak diundang,dia tidak dating ke tempat itu.
Contoh Menghindarkan pemakaian superordinate pada hiponimi kata
Mira adalah gadis yang memakai bajuwarna merah
ü  Mira adalah gadis yang memakai baju merah
Contoh Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat
Jangan naik ke atas karena licin.
ü  Jangan naik karena licin
Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak
Ia mengambil semua jeruk-jeruk yang masih ada di meja.
ü  Ia mengambil semua jeruk yang masih ada di meja

5.      Kesatuan Gagasan
 Kesatuan gagasan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat.
  Contoh:
·         Berdasarkan agenda sekretaris manajer personalia akan memberi pengarahan kepada pegawai baru

6.      Kelogisan
Kelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal dan penulisannya sesuai EYD.
Contoh:
·         Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki-laki
·         Kepada ibu Intha, waktu dan tempat kami persilakan.
·         Jalur ini terhambat oleh iring-iringan jenazah.

C.    Penyebab Kalimat Tidak Efektif
1.      Makna tidak logis
Contoh :
-Saya saling menyapa (tidak efektif)
-Kami saling menyapa (efektif)

2.      Bentuk kata tidak sejajar
Contoh :
-Putri membeli baju karena diketahui bahwa baju tersebut bagus (tidak efektif)
-Putri membeli baju karena mengetahui bahwa baju tersebut bagus (efektif)

3.      Menggunakan subjek ganda
Contoh:
-Majalah itu saya sudah baca (tidak efektif)
-Saya sudah membaca majalah itu (efektif)

4.      Bentuk jamak yang diulang
Contoh :
-Para hadirin dimohon berdiri (tidak efektif)
-Hadirin kami mohon berdiri (efektif)

5.      Penggunaan kata depan yang tidak perlu
Contoh :
-Kepada siswa kelas IIX dimohon berkumpul di lapangan (tidak efektif)
-Siswa kelas IIX dimohon berkumpul di lapangan (efektif)

6.      Salah nalar
Contoh :
-Mobil Pak Tanzar Rahma Bayu mau dijual (tidak efektif)
-Mobil Pak Tanzar Rahma Bayu akan dijual (efektif)

7.      Pengaruh bahasa daerah atau bahasa asing
Contoh :
-Para tamu undangan sudah pada hadir (tidak efektif)
-Tamu undangan sudah pada hadir (efektif)

8.      Kontaminasi/keracunan
Contoh :
-Nilai ulangan matematika Agis sangat baik sekali (tidak efektif)
-Nilai ulangan matematika Agis baik sekali (efektif)

D.    Contoh-Contoh Kalimat Efektif Dan Tidak Efektif
1.      Motor yang diparkir yang di ujung itu miliknya.
Seharusnya: Motor yang di parkir di ujung itu miliknya.
2.      Banyak juga yang mengira kalau dia itu seorang konglomerat.
Seharusnya: Banyak juga yang mengira bahwa dia seorang konglomerat.
3.      Dia berhasil terhindar daripada kecelakaan itu.
Seharusnya: Dia berhasil terhindar dari kecelakaan itu.
4.      Mereka mengumpulkan tugas itu di dosennya.
Seharusnya: Mereka mengumpulkan tugas itu kepada dosennya.
5.      Rapat tadi dihadiri oleh pimpinan dan para staf-stafnya.
Seharusnya: Rapat tadi dihadiri oleh pimpinan dan para stafnya.
6.      Sungguh sangat benar-benar malang nasib anak itu.
Seharusnya: Sungguh sangat malang nasib anak itu.
7.      Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus mebayar uang kuliah
Seharusnya :Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.
8.      Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen
Seharusnya :Dalam menyusun laporan itu, saya di bantu oleh para dosen.
9.      Soal itu saya kurang jelas
Seharusnya :Soal itu bagi saya kurang jelas.
10.  Kami datang agak terlambat.Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama
Seharusnya :Kami datang agak terlambat.Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
11.  Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu
Seharusnya : Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
12.  Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Gunting
Seharusnya : Sekolah kami terletak di depan bioskop Gunting.
13.  Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes
Seharusnya : Harga minyak dibekukan atau dinaikan secara luwes.
14.  Karena ia tidak diundang , dia tidak datang ke tempat itu
Seharusnya : Karena tidak diundang , dia tidak datang ke tempat itu.
15.  Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa Presiden datang
Seharusnya : Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa Presiden datang.
16.  Dia hanya membawa badannya saja
Seharusnya : Dia hanya membawa badannya.
17.  Sejak dari pagi dia bermenung
Seharusnya : Sejak pagi dia bermenung.
18.  Surat itu sudah saya baca
Seharusnya : Surat itu sudah saya baca.
19.  Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan
Seharusnya : Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.
20.  Mereka membicarakan dari pada kehendak rakyat
Seharusnya : Mereka membicarakan kehendak rakyat.
21.  Pekerjaan itu dia tidak cocok
Seharusnya : Pekerjaan itu bagi dia tidak cocok

No comments:

Post a Comment