Wednesday 9 September 2015

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT SEBAGAI PENELITI



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
System perawatan kesehatan saat ini terus berkembang, terutama perawatan komunitas berkembang untuk tetap efektif dalam melayani kliennya. Peran keperawatan komunitas semakin lama semakin luas, peran ini tercermin dalam deskripsi perawatan dari Asosiasi Komunitas Amerika. Keperawatan komunitas bagian dari kesehatan umum (1996) : perawat komunitas mengintegrasikan keterlibatan masyarakat dan pengetahuan secara umum dengan pemahaman individu, klinik kesehatan, dan riwayat penyakit individu dalam populasi. Perawat komunitas menerjemahkan dan mengartikulasikan riwayat kesehatan dan beragam penyakit yang sering menyerang individu dalam populasi untuk perencanaan kesehatan dan pengambilan keputusan serta membantu anggota masyarakat untuk mengaspirasikan masalah mereka. perawat komunitas menerjemahkan kesehatan dari pengetahuan dan ilmu social untuk individu dan kelompok penduduk melalui target intervensi, program dan advokasi (Allender J.A, dkk, 2010).
Perawatan komunitas dapat dilakukan dengan satu perawat komunitas atau dengan kelompok perawat komunitas bekerja secara kolaboratif. Dalam kedua kasus, perawat komunitas secara langsung terlibat dalam kegiatan interdisipliner. Dalam setting apapun, peran perawat komunitas berfokus pada pencegahan penyakit, cedera atau Cacat, promosi kesehatan, dan pemeliharaan kesehatan populasi. Bab ini mengkaji peranan perawat komunitas sebagai peneliti (Allender J.A, dkk, 2010).
Berdasarkan visi pembangunan nasional melalui pembangunan kesehatan yang ingin dicapai untuk mewujudkan Indonesia sehat 2025. Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat bangsa. Negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam longkungan dan dengan prilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang tinggi (Mukaromah, 2011).
Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan, sehingga dengan bantuan yang diberikan tersebut diperoleh kemampuan m elaksanakan kegiatan hidup sehari-hari secara mandiri (Mukaromah, 2011).
Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk menngembangkan keilmuannya sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik dalam tingkatan preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya maka keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dilingkungan setiap saat (Mukaromah, 2011).
Keperawatan komunitas sebagai cabang ilmu keperawatan juga tidak terlepas dari adanya berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat kesehatan, variasi jenis penyakit dan teknik intervensi keperawatan. Adanya berbagai perubahan yang terjadi akan menimbulkan berbagai tend dan isu yang menuntut peningkatan pelayanan asuhan keperawatan. Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk membahas trend dan isu keperawatan komunitas serta implikasinya terhadap perawat di Indonesia (Mukaromah, 2011).

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian peran perawat sebagai peneliti di keperawatan komunitas?
2.      Bagaimana peran perawat peneliti ?
3.      Bagaimana kode etik penelitian keperawatan ?
4.      Bagaimana tugas perawat sebagai peneliti?
5.      Apa fungsi atau manfaat perawat sebagai peneliti?
6.      Bagaiamana fenomena peran perawat komunitas di indonesia?

1.3  Tujuan Masalah
1.3.1        Tujuan Umum
Menjelaskan dan memahami mengenai Konsep peran dan fungsi perawat Komunitas sebagai Peneliti dalam Ilmu Kepewatan Komunitas.
1.3.2        Tujuan Khusus
1.      Memahami pengertian peran perawat sebagai peneliti di keperawatan komunitas
2.      Memahami peran perawat peneliti
3.      Memahami kode etik penelitian keperawatan
4.      Memahami tugas perawat sebagai peneliti
5.      Memahami apa fungsi atau  manfaat perawat sebagai peneliti
6.      Memahami fenomena peran perawat komunitas di Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN
PERAN DAN FUNGSI PERAWAT SEBAGAI PENELITI

2.1  Pengertian Peran Perawat Sebagai Peneliti
Peran perawat sebagai peneliti adalah melakukan identifikasi terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat yang dapat berpengaruh pada penurunan kesehatan bahkan mengancam kesehatan, selanjutnya penelitian dilaksanakan dalam kaitannya untuk menemukan factor yang menjadi pencetus atau penyebab terjadinya permasalahan tersebut melalui kegiatan penelitian dalam praktek keperawatan (Wasis,2008).
Peran perawat sebagai peneliti adalah perawat diharapkan mampu mengidentifikasi masalah penelitian, menerapkan prinsip dan metode penelitian, serta memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan pendidikan keperawatan (Konsorsium,1983).
Polit dan Beck (2004) memiliki arti yang luas dimana mendefnisikan keperawatan penelitian sebagai penyelidikan yang dirancang secara sistematis untuk mengembangkan pengetahuan tentang isu-isu yang penting bagi profesi perawat, termasuk dalam praktik keperawatan, pendidikan, administrasi, dan informatika (Williams, 2005).
Bums dan Grove (2005) memiliki arti yang lebih sempit dimana keperawatan peneliti sebagai proses ilmiah yang menvalidasi dan menyempurnakan pengetahuan yang ada dan menghasilkan pengetahuan yang baru secara langsung dan tidak langsung yang mempengaruhi praktik keperawatan klinis ( Williams, 2005).
Di dalam buku ini, istilah keperawatan peneliti didefinisikan sebagai proses yang sistematis, objektif dalam mengnalisis fenomena penting untuk perawatan, definisi ini mengcakup semua pembelajaran mengenai praktik keperawatan, keperawatan pendidikan dan perawatan administrasi ( Williams, 2005).
Penelitian keperawatan klinis, istilah ini untuk menunjukkan penelitian perawat yang melibatkan klien atau pembelajaran yang memiliki potensi untuk mempengaruhi perawatan klien, seperti belajar dengan binatang atau subyek normal ( Williams, 2005).
Dr Patricia Grady, Direktur dari National Institute of Nursing Research, telah menyatakan bahwa penelitian keperawatan dalam praktik keperawatan klinis adalah manajemen gejala pasien dan melibatkan intervensi perilaku. Ini juga memiliki focus besar pada promosi kesehatan dan pencegahan dibandingkan dengan model medis, yang merupakan model penelitian pengujian pengobatan ( Williams, 2005).
Untuk mempelajari tentang penelitian keperawatan dan bagaimana melakukan penelitian, sangat penting untuk memperoleh pemahaman tentang penelitian ilmiah dimana semua tentang apa dan mengapa metode ini memperoleh pengetahuan yang berharga kepada perawat. Metode ilmiah ini umumnya dianggap yang paling dapat diandalkan dalam sumber pengetahuan ( Williams, 2005).
Jadi peran perawat sebagai peneliti adalah perawat yang meneliti dan menyelidiki fenomena yang terjadi dalam masyarakat yang dirancang secara sistematis untuk mengembangkan dan meningkatakan mutu pelayanan kesehatan dan pendidikan keperawatan.

2.2  Peran Perawat sebagai Peneliti
Dalam peran peneliti, perawat komunitas terlibat dalam penyelidikan yang sistematis, koleksi, dan analisa data untuk memecahkan masalah dan meningkatkan praktek keperawatan komunitas (Allender J.A, dkk, 2010).
Meskipun teknis penelitian melibatkan seperangkat kegiatan yang kompleks yang dilakukan oleh orang-orang dengan perkembangan keterampilan khusus, penelitian juga menerapkan teknis praktek penelitian dalam situasi yang nyata. Praktek keperawatan komunitas didasarkan pada bukti yang ditemukan dalam literature untuk meningkatkan dan mengubah praktek yang diperlukan. Karya beberapa peneliti selama 15 tahun mendukung nilai intensif rumah mengunjungi keluarga berisiko tinggi (usia, 2006) merupakan contoh dari perubahan tersebut (Allender J.A, dkk, 2010).
Penelitian adalah proses investigasi dalam kelompok masyarakat perawat komunitas dapat menjadi terlibat dalam mengajukan pertanyaan dan mencari solusi. Praktek kolaboratif model antara akademisi dan praktisi menggabungkan penelitian metodologi keahlian dengan pengetahuan praktisi masalah untuk membuat penelitian yang valid dan relevan perawatan kesehatan masyarakat. Perlunya berkelanjutan praktek berbasis bukti ini didukung oleh rakyat sehat 2010, yang menekankan pentingnya penelitian berdasarkan populasi pencegahan untuk tujuan Kesehatan Nasional (Allender J.A, dkk, 2010).
Perawat juga sebagai peneliti. Perawat terlibat dalam investigasi sistematis, pengumpulan data, analisa data, mencari pemecahan masalah dan menerapkan solusi atau intervensi. Harapannya hasil penelitian dapat diterapkan di lapangan atau praktik dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Peran perawat dalam penelitian sesuai dengan tingkat pendidikan yang diidentifikasikan oleh American Nursing Association dari perawat peneliti tahun 1981 (Congress On Nursing Practice And Economics, 2007).
Harapan disajikan untuk perawat yang disiapkan di tingkat pendidikan berikut: mengasosiasikan derajat di baccalaureate gelar dalam perawatan, gelar master dalam perawatan, pendidikan doktor dan postdoctoral pendidikan Keperawatan. Perawat yang disiapkan di tingkat baccalaureate harus mampu membaca penelitian kritis dan menentukan apakah hasil penelitian siap untuk digunakan dalam praktek klinis. Mereka harus mampu mengidentifikasi masalah klinis yang perlu diselidiki. Baccalaureate-siap perawat juga harus membantu penyidik berpengalaman untuk mendapatkan akses ke situs klinis. Mereka harus membantu Anda memilih metode pengumpulan data yang benar dan mengumpulkan data. Akhirnya, mereka harus menerapkan temuan penelitian dalam praktik mereka (Congress On Nursing Practice And Economics, 2007).
Secara keseluruhan, ada banyak peran yang perawat bisa asumsikan dalam kaitannya dengan proyek-proyek penelitian. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut: (Congress On Nursing Practice And Economics, 2007)
1.      Peneliti utama
2.      Anggota tim penelitian
3.      Pengenal masalah penelitian
4.      Evaluator temuan penelitian
5.      Pengguna hasil penelitian
6.      Pasien/ klien advokat selama belajar
7.      Subjek/ peserta dalam pembelajaran

2.3  Kode Etik Penelitian Keperawatan
Pelayanan keperawatan adalah pelayanan kesehatan yang di dasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan. Pelayanan ini mencakup bio-psiko-spiritual- komprehensif yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang meliputi  peningkatan derajat kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan saerta pemulihan dengan menggunakan proses keperawatan (Wasis, 2008).
Profesi keperawatan tentu saja berbeda dengan profesai lain, terutama dalam lingkup pekerjaan dan bentuk pelayanan yang diberikan kepada individu, keluarga, atau masyarakat bertujuan untuk pembinaan peran dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan  dengan ciri-ciri profesi keperawatan sebagai berikut : (Wasis, 2008)
1.      Mempunyai otonomi untuk mengatur kerjanya.
2.      Mempunyai body of knowledge yang spesifik
3.      Mempunyai keterampilan khusus
4.      Praktik keperawatan yang beretika
5.      Pelayanan sosial
6.      Standar profesional yang legal
7.      Mempunyai kompetensi di bidangnya
8.      Penyesuaian budaya setempat
9.      Penerimaan publik
Praktik keperawatan yang beretika berarti dalam memberi pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga kelompok dan masyarakat, perawat dibatasi oleh aturan-aturan baku yang telah dibuat oleh lembaga etik. Begitu juga dalam ,menjalankan perannya sebagai peneliti di bidang keperawatan, para perawat dibatasai oleh etik penelitian yang harus diikuti (Wasis, 2008).
Etik menurut Fadden dalam Black dan Jacob (1997), adalah ilmu yang mempelajari moralitas manusia, bagaimana berbuat adil terhadap manusia. Seorang perawat mempunyai tanggung jawab moral yang pada akhirnya akan mempunyai pertimbangan yang bermakna dalam segala tindakannya. Perawat peneliti mempunyai kewajiban, baik pada subjek penelitian maupun pada organisasi profesinya, terutama bila penelitian adalah jenis penelitian eksperimen, ketika perlakuan diberikan kepada individu/ pasien ataupun kelompok (Wasis, 2008).
2.4  Tugas Perawat Sebagai Peneliti
Tugas seorang perawat sebagai peneliti yaitu:
a.       Menginvestigasi data
Didalam menginvestigasi data perawat betugas mengajukan pertanyaan dan mencari solusi untuk dapat diterapkan di lapangan/ praktik dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
b.      Melakukan pengumpulan data
Setelah menginvestigasi data, perawat komunitas bertugas untuk mengumpulkan data yang telah didapatkan dari meginvestigasi data.
c.       Menganalisa data
Data yang telah dikumpulkan, langsung di analisa agar sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.
d.      Mencari pemecahan masalah
Setelah mendapatkan data, maka selanjutnya perawat harus dapat memecahkan masalah yang di hasilkan dari data-data tersebut.
e.       Menerapkan solusi/intervensi
Perawat memberikan solusi atau intervensi yang dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah yang telah di dapatkan.
Ada beberapa tugas yang harus perhatikan oleh perawat sebagai peneliti diantaranya, sebagai berikut: (Fadhillah H, 2012)
1.      Meningkatkan mutu pelayanan dan asuhan keperawatan dengan menggunakan metode riset keperawatan.
2.      Di Klinik, yang harus dilakukan atau diperhatikan oleh perawat:
1.      Perawat membutuhkan kesadaran tentang proses dan bahasa riset.
2.      Perawat harus sensitive pada permasalahan yang berhubungan dengan HAM.
3.      Perawat ikut berperanserta dalam mengidentifikasi masalah yang layak diteliti.
4.      Perawat dapat memilah temuan riset yang layak dimanfaatkan.

2.5  Fungsi Perawat Sebagai Peneliti
Ada beberapa fungsi perawat sebagai peneliti diantaranya, sebagai berikut: (Konsorsium Ilmu Kesehatan, 1989).
1.      Hasil dari penelitian tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan pendidikan keperawatan.
2.      Untuk memperkokoh upaya menetapkan dan memajukan profesi keperawatan, dan biasanya dilakukn oleh para perawat yang terjun dalam bidang pendidikan dan dosen
3.      Hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan tentang keadaan atau status kesehatan individu, kelompok atau masyarakat.
4.      Hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan kemampuan sumber daya dan kemungkinan sumber daya tersebut berguna untuk mendukung pengembangan pelayanan kesehatan.
5.      Hasil penelitian dapat dijadikan bahan kajian untuk mencari sebab masalah kesehatan atau kegagalan yang terjadi dalam pelayanan kesehatan, sehingga dapat dijadikan acuan untuk mencari solusi atau alternative penyelesaian masalah.
6.      Hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana untuk menyusun pengembangan pelayanan kesehatan.

2.6  Fenomena Peran Perawat Sebagai Peneliti Di Indonesia
Menurut azwar (1996) peningkatan kwalitas pelayanan kesehatan dapat dilakukan dari berbagai aspek pelayanan seperti peningkatan kwalitas kesehatan, peningkatan kwalitas penelitian keperawatan, peningkatan kwalitas SDM dan peningkatan kwalitas manajemen di rumah sakit. Penelitian dalam keperawatan merupakan pelayanan yang berkwalitas dan harus di jaga serta dilakukan pengukuran atau penelitian secara terus menerus, agar diketahui kelemahan dan kekurangan dari jasa pelayanan kesehatan yang diberikan, dan dibuat tindak lanjut sesuai dengan perioritas permasalahannya (Agushybana, F., Dian, L., Tri purnami, C. (2005). Kajian System Surveilanse Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Untuk Pengelolaan Dan Monitoring Kasus DBD Daerah Endemis DBD ( Studi Di Dinas Kesehatan Kota Semarang)).
Penelitian di bidang keperawatan di Indonesia  sudah berjalan sejak dulu sampai sekarang, buktinya telah banyak hasil penelitian yang didapatkan sebagai upaya untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Pada bidang keperawatan komunitas penelitian yang telah di dapatkan contohnya seperti: dalam penanganan penyakit demam berdarah dengue (DBD) untuk pengelolaan dan monitoring kasus DBD daerah endemik DBD di kota Semarang. Dimana pada penelitian ini jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif (penelitian evaluasi), dengan objek penelitian adalah aplikasi system surveilans penyakit DBD di dinas kesehatan kota Semarang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi mengenai kinerja system surveilans penyakit DBD serta dukungan aplikasi system surveilans penyakit DBD untuk pengelolaan dan monitoring kasus DBD (Agushybana, F., Dian, L., Tri purnami, C. (2005). Kajian System Surveilanse Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) Untuk Pengelolaan Dan Monitoring Kasus Dbd Daerah Endemis Dbd ( Studi Di Dinas Kesehatan Kota Semarang)).
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sudah ada dukungan aplikasi system informasi surveilanse Demam Berdarah Dengue = SIS DBD ( software, hardware, petugas) dalam pengelolaan data ( input data, pengelolaan data dan informasi) sufveilanse DBD yang dihasilkan, keunggukan aplikasi SIS DBD adalah input, proses,, output sudah dapat dilakukan dengan cepat, tenaga/ petugas yang terlibat dapat diminimalis ( cukup ditangani oleh satu petugas). Output yang dihasilkan perlu ditambah tentang rekapitulasi kasus DBD per kelurahan dan total kota. Sedangkan kelemahan dalam aplikasi SIS DBD yaitu pada input data. Sebenarnya system sudah menyediakan fasilitas pengiriman data sebagai data input data secara online, namun belum dimanfaatkan. Aplikasi system surveilans penyakit DBD sudah dapat dimanfaatkan untuk kegiatan perencanaan dan monitoring kasus DBD. Disarankan perlunya penambahan output pada aplikasi SIS DBD tentang rekapitulasi kasus DBD perkelurahan dan total kota, dilakukan pengembangan pada kemampuan petugas dalam pengiriman/ penerimaan data kaus DBD dan sosialisasi ke instansi terkait dalam pengiriman data, laporan kegiatan surveilans DBD. Keadaan ini dapat diatasi mengingat DKK Semarang sudah memiliki Web-site.                                                                                                                                                                   ( Agushybana, F., Dian, L., Tri purnami, C. (2005). Kajian System Surveilanse Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) Untuk Pengelolaan Dan Monitoring Kasus Dbd Daerah Endemis Dbd ( Studi Di Dinas Kesehatan Kota Semarang)).

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Peran perawat sebagai peneliti adalah melakukan identifikasi terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat yang dapat berpengaruh pada penurunan kesehatan bahkan mengancam kesehatan, selanjutnya penelitian dilaksanakan dalam kaitannya untuk menemukan factor yang menjadi pencetus atau penyebab terjadinya permasalahan tersebut melalui kegiatan penelitian dalam praktek keperawatan (Wasis,2008).
Peran perawat sebagai peneliti adalah perawat diharapkan mampu mengidentifikasi masalah penelitian, menerapkan prinsip dan metode penelitian, serta memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan pendidikan keperawatan (Konsorsium,1983).
Polit dan Beck (2004) memiliki arti yang luas dimana mendefnisikan keperawatan penelitian sebagai penyelidikan yang dirancang secara sistematis untuk mengembangkan pengetahuan tentang isu-isu yang penting bagi profesi perawat, termasuk dalam praktik keperawatan, pendidikan, administrasi, dan informatika (Williams, 2005).
 Jadi peran perawat sebagai peneliti adalah perawat yang meneliti dan menyelidiki fenomena yang terjadi dalam masyarakat yang dirancang secara sistematis untuk mengembangkan dan meningkatakan mutu pelayanan kesehatan dan pendidikan keperawatan.
3.2 SARAN
Dengan penjelasan mengenai peran dan fungsi keperawatan komunitas sebagai peneliti diharapkan kepada pembaca untuk dapat memahami tentang peran dan fungsi perawat sebagai peneliti dapat memperluas pengetahuan serta dapat memahami apa saja yang berkaitan dengan keperawatan komunitas, serta bagi mahasiswa dapat menambah ilmu pengetahuan untuk menegakkan asuhan keperawatan komunitas yang professional..
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, karena manusia tidak ada yang sempurna. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih.

2 comments: