Ilmuwan Temukan Teknologi Pengganti Jarum Suntik
Kamis,
20 Agustus 2015 10:15
Nantinya, teknologi `microneedle`
ini mampu menggantikan metode pengobatan jarum suntik yang konon membuat takut
banyak orang
Liputan6.com,
Osaka - Anda takut terkena jarum suntik ketika sedang
menjalani proses pengobatan atau sedang dalam masa rawat inap? Tenang saja, hal
itu tidak akan terjadi lagi di masa mendatang.
Dikabarkan,
metode pengobatan dengan jarum suntik nantinya akan diganti dengan sebuah
teknologi microneedle (jarum mikro) yang tidak membuat sakit pasien
ketika disuntik.
Teknologi
tersebut akan menggunakan sebuah `patch` (plester tambalan) yang
nantinya dapat menyalurkan cairan obat lewat permukaan kulit pasien.
Penggunaanya juga dinilai mirip dengan menggunakan plester, nantinya patch
ini hanya ditempelkan ke kulit dan ditekan sekali agar dapat melancarkan proses
vaksinasi.
Metode ini
justru lebih efisien dan aman dibandingkan dengan metode jarum suntik yang
telah dilakukan tim medis dari dulu. Dalam pengujian metode microneedle
yang baru saja dilakukan baru-baru ini, terbukti tiga subjek pasien sembuh
setelah mencoba teknologi terbaru ini. "Konsep dari teknologi microneedle
ini tentunya sangatlah menarik, selain efektif tentunya metode ini sangatlah
berguna bagi para pasien yang takut dengan jarum suntik ketika hendak menjalani
proses pengobatan," ucap Profesor Nakagawa, salah satu ilmuwan dari Osaka
University yang tengah menjalani pengembangan microneedle,
sebagaimana dikutip dari laman The Independent, Kamis (20/8/2015).
Sebelumnya,
Nakagawa menjelaskan bahwa teknik microneedle ini menggunakan bahan
metal. Namun, ia mengungkap bahwa penggunaan bahan tersebut rupanya tidak aman
dan terlalu berisiko bagi tingkat sensitivitas kulit pasien. "Bahan
tersebut tidak aman, sangat berisiko untuk melukai kulit dan dapat meninggalkan
bercak luka yang sulit dihilangkan," tambahnya.
Oleh karena itu, dalam pengembangan
tahap akhir teknik microneedle ini, para ilmuwan tersebut membuat patch
dari bahan silikon yang `dissolvable` (cairannya mudah larut)
sehingga justru dinilai lebih bersahabat dengan kulit manusia dan tidak menimbulkan
rasa sakit sama sekali.
Teknologi
ini diharapkan akan mengganti metode penggunaan jarum suntik di ranah medis
untuk ke depannya. Bahkan, metode ini sedang berada dalam proses pengujian
lebih lanjut ke banyak pasien dan siap dipublikasikan dalam sebuah esai
"Studi Klinis Terhadap Metode Pengobatan Menggunakan Patch
Microneedle".
Plester ini
dapat mengirimkan obat atau mengambil sampel darah tanpa merangsang saraf sakit
di kulit. Jadi plester jarum suntik ini tidak menimbulkan rasa sakit. Selain
itu plester ini juga aman dan steril karena hanya dapat digunakan sekali.
Plester ini terbuat dari bahan hydrogel. Bahkan setelah 1 menit berada di dalam
kulit, jarum mikro akan terlalu lunak untuk digunakan kembali.
Plester
dengan permukaan jarum-jarum berukuran kecil sebagai pengganti injeksi. Plester
ini memiliki puluhan jarum berbalut obat penghilang rasa sakit (lidocaine).“Proses
pembuatan puluhan jarum kecil dilakukan dengan mencampur larutan polimer
menggunakan obat pilihan. Setelah campuran mengeras di bawah sinar UV
(ultraviolet), maka akan dihasilkan patch plastik yang solid”.
Cairan
obat yang disalurkan ke dalam tubuh nantinya akan disematkan melalui sebuah patch
(plester tambalan). Patch tersebut nantinya akan ditempelkan ke
kulit pengguna dan ditekan layaknya mengenakan plester.
Dibanding
dengan melakukan pengobatan melalui jarum suntik yang selama ini diterapkan
dokter, teknologi terbaru ini diklaim lebih aman dan efisien. Microneedle ini
juga telah diujicoba ke 3 orang pasien, dan vaksinasi berjalan lancar sehingga
mereka bisa sembuh.
Dilansir
The Independent, Kamis (20/8/2015) salah satu ilmuwan dari Osaka
University yang tengah menjalani pengembangan microneedle, Profesor Nakagawa
mengatakan, "Konsep dari teknologi microneedle ini tentunya sangatlah
menarik, selain efektif tentunya metode ini sangatlah berguna bagi para pasien
yang takut dengan jarum suntik ketika hendak menjalani proses pengobatan."
No comments:
Post a Comment