Sunday 6 September 2015

SAP DIARE PADA ANAK


SATUAN ACARA PENYULUHAN
 Pokok Bahasan                       : Perawatan Balita dan Anak dengan Diare
Hari/Tanggal                           : Selasa / 12 Mei 2015
Pukul                                       : 10.00 - Selesai
Sasaran:                                     Seluruh Orang Tua Balita / Anak Di Daerah Jambu Air
Tempat                                    : TK Jambu Air

A.    Latar belakang
      Kelompok balita dan anak-anak merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap suatu masalah kesehatan. Makanan yang sehat dan tidak terkontaminasi dari kuman penyakit merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita.
Berdasarkan survei yang dilakukan di rawat inap melati rsud solok, tiap tahun anak yang terserang diare terus meningkat. Selain itu di rawat inap anak didapatkan penyakit yang diderita balita dan anak-anak dalam beberapa bulan terakhir ini adalah diare.
Diare adalah buang air besar yang encer/cair lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak dengan konsistensi feses yang encer. Banyak faktor yang dapat menyebabkan diare, yaitu : adanya faktor infeksi, makanan, gangguan penyerapan dan faktor psikologis.
Umumnya para orang tua kurang memperhatikan masalah ini dan sering membiarkannya karena menganggap diare tersebut adalah hal yang biasa terjadi pada anak. Sehingga banyak anak yang dibawah ke rs sudah dalam keadaan diare yang berat. Mengingat akan beratnya akibat yang akan timbul bila terjadi diare yang lama maka peranan perawat sangat diperlukan dalam menanggulangi keadaan diare dan pengobatanya.
Berdasarkan hal di atas maka kelompok tertarik untuk memberikan penyuluhan pada seluruh orangtua di rawat inap melati rsud solok tentang cara pencegahan dan penanganan dini diare pada  balita dan anak-anak. Dengan harapan setelah dilakukan penyuluhan ini ini, orang tua mengetahui tentang penyakit diare dan  mampu  melakukan penangan pertama jika ada anggota keluarga menderita diare serta mau memodifikasi diri, keluarga, dan lingkungannya dalam mewujudkan hidup sehat, bersih dan terhindar dari penyakit diare.

B.     Tujuan Penyuluhan
1.      Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga klien dapat mengethui tentang cara pencegahan dan penanganan dini diare pada bayi dan balita.
2.      Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga klien mampu :
a.       Menjelaskan pengertian diare.
b.      Menjelaskan penyebab diare.
c.       Menjelaskan tanda dan gejala diare.
d.      Menjelaskan cara penanganan diare.
e.       Menjelaskan pencegahan diare.

C.    Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik    : Pencegahan Diare
Materi (terlampir)
1. Pengertian diare
2. Penyebab diare
3. Tanda dan gejala diare
4. Akibat lanjut dari diare
5. Penatalaksanaan diare
6. Pencegahan diare

2.   Sasaran / Target
Sasaran : seluruh orang tua balita dan anak-anak di daerah jambu air.
            Target   : orang tua bayi / anak yang menderita penyakit diare.

3.   Metoda
a.       Ceramah
b.      Tanya jawab
c.       Diskusi

4.   Media dan alat
a.       Leaflet

5.   Waktu dan tempat
    Hari / Tanggal            : Selasa/ 12 Mei 2015
    Jam                            : 10.00 – Selesai
    Tempat                       :  Tk Jambu Air

6.   Pengorganisasian
    Moderator   : Nur Oktif Setia Ningsih
    Presenter      : Nadia Lestari
    Observer      : Yunda, Tari, Era                 
    Fasilitator    : Deni,

     7.   Setting tempat































































































 



























Media
 


 
  1. Susunan Acara
No
Acara
Waktu
1
Pembukaan
5 menit
2
Penyuluhan/ Materi
10 menit
3
Diskusi
5 menit
4
Evaluasi
5 menit
5
Penutup
5 menit

  1. Kegiatan Penyuluhan
No.
Kegiatan penyuluhan
Kegiatan
Waktu
I
Pembukaan
-   Moderator memberikan salam
-   Moderator memperkenalkan anggota penyuluh
-   Moderator menjelaskan tentang topik penyuluhan
-   Moderator membuat kontrak
-   Moderator menjelaskan tujuan penyuluhan

- menjawab salam
- mendengar dan memperhatikan

- mendengar dan memperhatikan

- mendengar dan memperhatikan
- mendengar dan memperhatikan

5 menit
II
Pelaksanaan
-   Menggali pengetahuan peserta tentang pengertian diare
-   Memberikan leaflet kepada peserta
-   Menjelaskan tentang pengertian diare
-   Menggali pengetahuan tentang penyebab diare
-   Menjelaskan tentang penyebab diare
-   Menjelaskan tentang tanda dan gejala diare
-   Menjelaskan penatalaksanaan penyakit diare
-   Menjelaskan tentang upaya pencegahan diare pada anak dan bayi dengan :
1.      Selalu mencuci tangan sebelum dan setelah makan. Anak harus diajarkan untuk mencari tangan sedangkan bayi harus sering dilap tangannya.
2.      Menjaga kebersihan makanan, minuman dan tempat tinggal.
3.      Berikan asi eksklusif minimal 6 bulan karena mengandung antibodi untuk bayi.
4.      Berikan imunisasi lengkap pada anak.
-   Memberikan reinforcement pada peserta yang mengajukan pertanyaan

-    Mengemukakan pendapat

-    Mendengar dan memperhatikan

-    Mendengar dan memperhatikan

-    Mengemukakan pendapat

-    Mendengar dan memperhatikan

-    Mendengar dan memperhatikan

-    Mendengar dan memperhatikan

-    Mendengar dan memperhatikan














-    Mendengar dan memperhatikan


30 menit
III
Penutup
-   Presenter menyimpulkan materi

-    Presenter mengadakan evaluasi tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, penatalaksanaan serta cara pencegahan diare.
-    Moderator menyimpulkan hasil diskusi.
-    Moderator memberikan salam.

-    Bersama pesenter menyimpulkan materi
-     Menjawab pertanyaan



-     Mendengar dan memperhatikan

-     Menjawab salam

10 menit

F.  Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a.       Kelompok penyuluh dan keluarga masyarakat pada posisi yang sudah direncanakan.
b.      70 % peserta penyuluhan menghadiri penyuluhan.
c.       Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan.
d.      Pre planning telah disetujui.
e.       Leaflet telah tersedia.
f.       Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.
 2. Evaluasi proses
a.       Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
b.      Keluarga pasien dapat mengikuti acara atau kegiatan penyuluhan sampai selesai.
c.       Keluarga pasien berperan aktif selama kegiatan berjalan.
 3. Evaluasi hasil   
a.       Minimal 70% yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan pengertian diare.
b.      Minimal 70 % yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 4 dari 6 penyebab diare.
c.       Mnimal 70 % yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan  4 dari 5 tanda dan  gejala diare.
d.      Minimal 70 % yang mengikuti penyuluhan mampu menyebutkan penatalaksanaan diare dengan cara:
ü  Anak diberikan cairan lebih dari biasanya
ü  Anak tidak boleh dipuasakan. Makanan harus tetap diberikan tapi hindari sayuran karena serat sulit untuk dicerna sehingga bisa meningkatkan frekuensi diare
ü  Hindari buah-buahan kecuali pisang dan apel karea mengandung kaolin, pektin, kalium yang berfungsi untuk memadatkan tinja serta menyerap racun.
ü  Untuk anak yang masih menyusu, tetap berikan asi.
ü  Beri cairan oralit dengan cara memasukkan bubuk oralit kemasan kecil ke dalam air matang satu gelas belimbing atau bubuk oralit kemasan besar ke dalam air matang satu liter atau lima gelas belimbing.jangan lupa mencuci tangan sebelum membuat larutan oralit.
ü  Jika tidak mempunyai bubuk oralit dapat dibuai d rumah dengan cara :
1.      Sediakan satu gelas air matang ( sebanyak 200 cc ) atau air teh
2.      Masukkan gula pasir sebanyak satu sendok the.
3.      Masukkan garam dapur yang halus seperempat sendok the.
4.      Aduklah merata.
5.      Bila tidak ada oralit, dapat menggunakan air sayur, air tajin atau air kelapa.
 e.       Minimal 60 % yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 3 dari 4 cara pencegahan diare:
·         Selalu mencuci tangan sebelum dan setelah makan. Anak harus diajarkan untuk mencari tangan sedangkan bayi harus sering dilap tangannya.
·         Jaga kebersihan makanan, minuman dan tempat tinggal.
·         Berikan asi eksklusif minimal 6 bulan karena mengandung antibodi untuk bayi.
·         Berikan imunisasi lengkap pada anak.

G.    Uraian tugas 
1. Penanggung jawab
              Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.
2. Moderator
a.     Pada acara pembukaan
-          Membuka acara
-          Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing lahan dan pendidikan
-          Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
-          Menjelaskan kontrak waktu ( jam)
b.      Kegiatan inti
-          Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak dipahami
-          Memberikan kesempatan pada mahasiswa atas jawaban yang diajukan untuk menjawab
c.       Pada acara penutup
-          Menyimpulkan dan menutup diskusi
-          Mengucapkan salam

3. Leader / co-leader
    - memberikan penyuluhan pada peserta
    - melakukan evaluasi
   
4. Fasilitator
    - memotivasi peserta agar berperan aktif
    - membuat absensi penyuluhan
    - mengantisipasi suasana yang dapat menganggu kegiatan penyuluhan
   
5. Observer
    - mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
     - membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
 
Lampiran Materi
 Pencegahan Diare Pada Bayi Dan Anak

  1. Pengertian Diare
Diare adalah suatu keadaan dimana frekuensi buang air besar lebih dari 4 x pada bayi dan lebih dari 3 x pada anak-anak dengan konsistensi encer, dapat berwarana hijau atau bercampur lendir dan darah atau lendir saja.

  1. Penyebab Diare
a.       Infeksi oleh bakteri, virus atau parasit
b.      Alergi terhadap makanan atau obat tertentu
c.       Infeksi oleh bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain seperti : campak, infeksi telinga, infeksi tenggorokan, malaria, dll.
d.      Pemanis buatan
e.       Stress

  1. Tanda dan Gejala Diare
Diare merupakan suatu keadaan dimana tinja encer dengan frekuensi 4 x sehari atau lebih yang kadang disertai :
a.       Muntah
b.      Badan lesu
c.       Panas
d.      Tidak nafsu makan
e.       Darah dan atau lendir dalam kotoran

  1. Akibat Lanjut dari Diare
a.          Tanpa dehidrasi, tanda-tanda :
-          Anak tetap aktif
-          Rasa haus tidak meningkat
-          Kelopak mata tidak cekung
-          Bak sering
b.      Dehidrasi ringan-sedang, tanda-tanda :
-          Anak gelisah
-          Rasa haus meningkat
-          Kelopak mata cekung
-          Bak mulai berkurang
c.         Dehidrasi berat, tanda-tanda :
-          Anak lemas atau tidak sadar
-          Tidak mampu minum
-          Kelopak mata sangat cekung
-          Turgor kulit buruk

5.   Penatalaksanaan Diare
a.       Anak diberikan cairan lebih dari biasanya
b.      Anak tidak boleh dipuasakan. Makanan harus tetap diberikan tapi hindari sayuran karena serat sulit untuk dicerna sehingga bisa meningkatkan frekuensi diare
c.       Hindari buah-buahan kecuali pisang dan apel karea mengandung kaolin, pektin, kalium yang berfungsi untuk memadatkan tinja serta menyerap racun.
d.      Untuk anak yang masih menyusu, tetap berikan asi
e.       Beri cairan oralit dengan cara memasukkan bubuk oralit kemasan kecil ke dalam air matang satu gelas belimbing atau bubuk oralit kemasan besar ke dalam air matang satu liter atau lima gelas belimbing.jangan lupa mencuci tangan sebelum membuat larutan oralit
f.       Jika tidak mempunyai bubuk oralit dapat dibuai d rumah dengan cara :
-          Sediakan satu gelas air matang ( sebanyak 200 cc ) atau air teh
-          Masukkan gula pasir sebanyak satu sendok the
-          Masukkan garam dapur yang halus seperempat sendok the
-          Aduklah merata
g.      Bila tidak ada oralit, dapat menggunakan air sayur, air tajin atau air kelapa.

6.   Pencegahan Diare
1.      Selalu mencuci tangan sebelum dan setelah makan. Anak harus diajarkan untuk mencuci tangan sedangkan bayi harus sering dilap tangannya.
2.      Jaga kebersihan makanan, minuman dan tempat tinggal
3.      Berikan asi eksklusif minimal 6 bulan karena mengandung antibodi untuk bayi
4.      Berikan imunisasi lengkap pada anak
 
Daftar Pustaka
Ngastiah. 1998. Perawatan anak sakit. Jakarta. EGC
FK-UI. 1999. Kapita selekta kedokteran. Edisi 3 jilid 1. Jakarta. Media Aeskulapius.


No comments:

Post a Comment